Virus Corona di Timur Tengah: Iran Mulai Membaik, Turki Makin Parah

Virus Corona di Timur Tengah: Iran Mulai Membaik, Turki Makin Parah
Ilustrasi virus corona baru COVID-19. Foto: pixabay

Israel memberlakukan jam malam nasional mulai Rabu pukul 15.00 waktu setempat hingga Kamis pukul 07.00 waktu setempat untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Sekelompok ilmuwan Israel mengembangkan ventilator portabel murah, dengan biaya sekitar USD 500 per unit, seperti dilansir media setempat.

Alat baru bernama AmboVent ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari Universitas Ibrani Yerusalem untuk negara-negara yang kekurangan ventilator di tengah pandemi virus corona. Alat ini telah dibeli oleh 20 negara.

Sementara itu, Arab Saudi mengumumkan 327 kasus baru virus corona, menambah jumlah infeksi menjadi 2.932, yang meliputi 41 kematian dan 631 pasien sembuh.

Bank Pembangunan Sosial Saudi mengumumkan peluncuran dana perawatan kesehatan dengan anggaran SAR 2 milia untuk mendukung 12 layanan dan perusahaan kesehatan yang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan negara tersebut.

Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan 300 kasus baru COVID-19, menambah total kasus terkonfirmasi menjadi 2.659. Sementara itu, angka pemulihan di negara itu naik menjadi 239, setelah 53 pasien baru dinyatakan sembuh dari virus tersebut.

Qatar mengonfirmasi 153 kasus baru COVID-19, sehingga total infeksi menjadi 2.210, dengan 178 di antaranya telah pulih setelah 28 pasien lain dinyatakan sembuh pada Rabu.

Di Irak, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi 80 kasus baru COVID-19, menambah jumlah keseluruhan kasus menjadi 1.202, dengan 69 di antaranya meninggal dan 425 sembuh.

Pandemi COVID-19 di Iran melanjutkan tren penurunan selama sepekan pada Rabu (8/4) dengan jumlah kasus baru dilaporkan kurang dari 2.000. Sementara itu, jumlah infeksi virus corona di Turki

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News