Virus Corona di Timur Tengah: Iran Mulai Membaik, Turki Makin Parah

Mesir melaporkan 110 kasus baru COVID-19 dan sembilan kematian baru akibat penyakit tersebut, menambah total kasus di negara itu menjadi 1.560, termasuk 103 kematian.
Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengumumkan perpanjangan jam malam nasional yang dimulai pada 25 Maret selama dua pekan hingga 23 April.
Maroko melaporkan 91 kasus baru COVID-19, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 1.275, sementara angka kematian mencapai 93.
Kementerian Kesehatan Oman mengumumkan 48 kasus baru virus corona, sehingga total infeksi menjadi 419, termasuk 72 pasien sembuh.
Di Lebanon, total kasus COVID-19 bertambah 27 menjadi 575, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di angka 19.
Aljazair melaporkan 12 kematian baru akibat COVID-19 dan tambahan 104 kasus terkonfirmasi, meningkatkan jumlah kematian menjadi 205 dan total infeksi menjadi 1.572.
Di Yordania, Menteri Kesehatan Saad Jaber mengonfirmasi lima kasus baru penyakit virus corona, menambah jumlah infeksi COVID-19 menjadi 358 kasus.
Menteri Negara Urusan Media Yordania Amjad Adaileh mengatakan jam malam penuh selama dua hari akan diberlakukan pada akhir pekan mendatang, yang berlangsung dari Kamis malam hingga Sabtu tengah malam, dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona.
Pandemi COVID-19 di Iran melanjutkan tren penurunan selama sepekan pada Rabu (8/4) dengan jumlah kasus baru dilaporkan kurang dari 2.000. Sementara itu, jumlah infeksi virus corona di Turki
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Hadir di Jakarta, Turkish University Fair 2025 Diminati Pelajar dan Masyarakat
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka
- Pameran Pendidikan Turki Terbesar Hadir di Jakarta, Ada 25 Kampus Ternama
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah