Vonis Ahok Masuk Kategori Batas Bawah
jpnn.com, JAKARTA - Vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama dinilai masuk kategori rata-rata batas bawah.
Pasalnya, vonis bukan hukuman maksimal sebagaimana diatur dalam Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Hakim memutus dalam perkara penodaan agama itu rata-rata dua tahun penjara, jadi (vonis Ahok,red) termasuk kategori rata-rata yang batas bawah," ujar Pakar Hukum Pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir kepada JPNN, Selasa (9/5).
Mudzakir kemudian mencontohkan kasus Gafatar. Pelaku yang dinilai mengulangi perbuatannya, dipidana berat atau hukuman maksimal lima tahun penjara.
"Sementara (pelaku,red) pemula, ada yang divonis dua tahun dan ada yang tiga tahun. Berat atau ringan (putusan,red) tergantung perbuatan yang dilakukan, dampaknya pada masyarakat dan sikap perilaku terdakwa pada saat sidang atau di luar sidang," ucap Mudzakir.
Saat ditanya soal perintah hakim agar dilakukan langkah penahanan, menurutnya itu merupakan kewenangan hakim.
"Jadi perintah untuk menahan itu terkait keyakinan hakim yang meyakini putusannya benar dan meyakinkan," pungkas Mudzakir. (gir/jpnn)
Vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama dinilai masuk kategori rata-rata batas
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ahok Disebut Masih Ada Keinginan Maju di Pilgub DKI Jakarta
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- Sandiaga Puji Gibran, Relawan DIM: Visi Ekonominya Sudah Sama
- Ferdinand Hutahaean Mengingatkan soal Karakter Prabowo, Jokowi Hanya akan Jadi Masa Lalu
- Ujang Sebut Ahok Amunisi Ganjar-Mahfud untuk Menyerang Prabowo-Gibran
- Ahok Mengkritik Kinerja Jokowi, Eks Ahoker Bereaksi, Tegas