Wabah Chikungunya Serang Warga Sekampung di Garut

Wabah Chikungunya Serang Warga Sekampung di Garut
Petugas puskesmas (kanan) memeriksa kondisi kesehatan warga yang terserang penyakit diduga chikungunya di Kampung Astanagirang, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Foto: ANTARA/HO-warga

jpnn.com, GARUT - Wabah chikungunya menjangkiti 23 warga sekampung di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Para korban mengeluhkan sakit yang sama seperti demam, kaki bengkak dan tidak bisa berjalan yang diduga terjangkiti wabah chikungunya atau penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk.

"Yang diketahui sementara dan tercatat saat ini ada 23 orang, belum lagi yang tidak tercatat," kata tokoh pemuda Kampung Astanagirang, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul Ayi Firmansyah usai meninjau kondisi warga yang terjangkit wabah tersebut, Rabu (3/6).

Ayi menyampaikan, petugas kesehatan dari Puskesmas Pembangunan sudah mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan dan memeriksa setiap kondisi kesehatan warga yang mengeluhkan sakit.

Selama ini, kata dia, wabah tersebut masih dalam kajian petugas kesehatan, namun dugaan sementara terindikasi dampak wabah chikungunya yang penularannya melalui gigitan nyamuk pembawa virus chikungunya.

"Jika memang penyebabnya dari nyamuk, kami harap pemerintah bisa melakukan fogging agar nyamuknya mati, selain kami melakukan gerakan bersih-bersih lingkungan," katanya.

Kader Posyandu RW 3 Kampung Astanagirang, Widaningsih menyatakan, warga yang terjangkit wabah itu mengeluhkan gatal-gatal sekitar kaki, tangan, pusing dan demam, bahkan ada yang sampai tidak bisa berjalan karena kedua kakinya sakit.

Tercatat warga yang mengeluhkan sakit serupa itu, kata dia, ada di 15 kepala keluarga atau rumah yang saat ini sudah mendapatkan perhatian penanganan kesehatan dari petugas puskesmas.

Wabah chikungunya menjangkiti 23 warga sekampung di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News