Wabah Corona Merebak, Bagaimana Nasib Kelanjutan Validasi IMEI di Indonesia?

Wabah Corona Merebak, Bagaimana Nasib Kelanjutan Validasi IMEI di Indonesia?
Data IMEI dalam ponsel. Foto dok SIBINA

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Janu Suryanto menyatakan sejauh ini tidak ada wacana penundaan aturan validasi international mobile equipment identification atau IMEI.

“Sejauh ini belum ada arahan penundaan pelaksaaan validasi IMEI. Tetap berjalan sesuai waktu yang sudah ditentukan, yakni 18 April 2020. Hal ini juga sekaligus menjawab rumor tentang adanya wacana penundaan kebijakan validasi IMEI karena  mewabahnya Virus Covid-19," ujar Janu.

"Sekali lagi kami tegaskan, tidak ada penundaan waktu. Jika kami tunda maka akan berakibat sangat buruk terhadap ekosistem industri dan konsumen,” imbuh Janu.

Janu memaparkan penerapan kebijakan validasi IMEI mendatang, tidak terbatas pada ponsel, namun juga pada semua perangkat elektronik yang tersambung ke jaringan seluler.

"Kewajiban tidak terkena pada perangkat yang terakses ke jaringan wifi, karena perangkat demikian tidak memiliki IMEI," jelas Janu.

Menurutnya yang masuk lingkup validasi IMEI hanyalah HKT, handphone pintar, komputer genggam dan tablet.

Perangkat HKT yang sebelum 18 April 2020 sudah pernah digunakan, walaupun itu barang BM (black market) atau selundupan, tetap dapat digunakan karena peraturan ini tidak berlaku surut.

HKT yang diaktifkan mulai tanggal itu akan langsung diverifikasi oleh mesin EIR (equipment identity register) yang dioperasikan operator yang terhubung ke C (central) EIR di Kementeraian Perindustrian.

Penerapan kebijakan validasi IMEI mendatang, tidak terbatas pada ponsel, namun juga pada semua perangkat elektronik yang tersambung ke jaringan seluler.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News