Wabah COVID-19 Mereda, Pelajar Indonesia Mulai Kembali ke China

Wabah COVID-19 Mereda, Pelajar Indonesia Mulai Kembali ke China
Para pelajar Indonesia bersiap menaiki tangga pesawat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (7/9/2022) untuk melakukan penerbangan ke Guangzhou, China. Foto: ANTARA/HO-KBRI Beijing

jpnn.com, BEIJING - Pesawat carter milik maskapai Citilink yang mengangkut 125 pelajar dari Indonesia mendarat di Guangzhou di wilayah selatan China, Rabu (7/9) malam.

Pesawat bernomor penerbangan QG-8824 tersebut mendarat di Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada pukul 22.30 waktu setempat (21.30 WIB) setelah melakukan penerbangan enam jam lebih dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Alhamdulillah, akhirnya anak-anak sudah tiba lagi di Beijing," kata Atase Pendidikan dan Kebudaayaan pada Kedutaan Besar di Beijing, Yaya Sutarya.

Ia merasa senang karena perjuangan selama beberapa tahun terakhir untuk bisa mengembalikan para pelajar Indonesia ke China membuahkan hasil melalui kerja keras, termasuk melobi otoritas China.

Sampai saat ini otoritas China masih menerapkan kontrol ketat antipandemi COVID-19, sesuai dengan kebijakan nol kasus secara dinamis.

Para pelajar tersebut sebelum bertolak menuju China, diwajibkan karantina di salah satu hotel di Jakarta Utara selama tiga hari dan dua kali tes PCR.

Semula yang terdaftar dalam penerbangan QG-8824 sebanyak 153 orang. Namun karena hasil tes PCR-nya ada yang positif, maka hanya 125 orang yang dinyatakan layak terbang setelah mengantongi kode kesehatan dari Kedutaan China di Jakarta.

Selebihnya, yang hasil tes positif tersebut, tidak bisa terbang dan diharuskan menunggu kesempatan berikutnya setelah hasil tes negatif dalam tempo tertentu.
Setiba di Guangzhou, 125 pelajar tersebut wajib menjalani tes karantina terpusat selama 10 hari dan melaksanakan tes PCR setiap dua hari sekali.

Pesawat carter milik maskapai Citilink yang mengangkut 125 pelajar dari Indonesia mendarat di Guangzhou di wilayah selatan China, Rabu (7/9) malam.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News