Wacana Penundaan Pemilu 2024 Dianggap Bisa Memicu Instabilitas Dunia Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini merasa usulan penundaan Pemilu 2024 berimbas negatif terhadap perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, beberapa elite mengusulkan penundaan Pemilu 2024 demi meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Wacana penundaan pemilu justru menimbulkan instabilitas di mana dunia usaha mendapat ketidakpastian kapan pemilunya," kata Titi dalam diskusi berjudul 'Usulan Jabatan Presiden Diperpanjang, Gimana Nasib Kepala Daerah?' di Jakarta Selatan pada Minggu (27/2).
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu beranggapan penundaan pemilu bisa memicu ketegangan politik. Hal itu berujung pada instabilitas dunia usaha.
"Jadi, kontradiktif dengan argumen untuk menjaga stabilitas laju ekonomi," ucapnya.
Wanita kelahiran Palembang itu kemudian menyebut jadwal pemilu yang teratur sejak era reformasi tidak pernah berdampak kepada situasi ekonomi.
"Sejak era reformasi dengan keteraturan pemilu, tidak ada dampak yang membuat situasi ekonomi benar-benar terganggu," kata Titi.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebelumnya membeber alasannya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu sampai dua tahun.
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini merasa usulan penundaan Pemilu 2024 berimbas negatif terhadap perekonomian di Indonesia.
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- WDR 2025, Cak Imin: Ayo Membudayakan Berolahraga
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan