Waduh! Ahli Sebut Ada Indikasi Peralihan Dana Asing ke Amerika, Kok Bisa?

Menurut Nico, memang tren kenaikan imbal hasil yang tengah naik ini tentu memberatkan pemerintah untuk membayar beban bunga.
"Makanya, selama sebulan ini pemerintah selalu tidak maksimal menyerap dana lelang karena memang pemerintah harus selektif dalam menyerap dana dari pelaksanaan lelang tersebut agar tidak terkena risiko beban bunga yang terlalu besar," ujar dia.
Dia menambahkan sebagian besar defisit APBN memang dominan akan dibiayai oleh penerbitan SBN, sedangkan sisanya dalam porsi yang lebih sedikit dibiayai oleh pinjaman utang dalam dan luar negeri.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, jika imbal hasil obligasi RI naik, maka kewajiban untuk membayar bunga juga naik. Pada kondisi tersebut, memang berat bagi Kementerian Keuangan untuk menerbitkan obligasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
"Mau tidak mau untuk menarik minat asing masuk ke obligasi RI, pemerintah mesti menerbitkan SUN dengan yield yang lebih tinggi. Supaya menjadi menarik," ujar dia. (antara/jpnn)
Ahli menyebut ada indikasi peralihan dana asing yang ditempatkan di Indonesia ke Amerika Serikat dalam sebulan terakhir.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Perluas Jangkauan Bisnis, Gotrade Buka Cabang Pertama di Surabaya
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Nilai Saham Telkom Masih di Level Rp 2.600, Analis Merespons