Waduh, Masih Banyak Ternyata Masyarakat Buang Air Besar Sembarangan

Waduh, Masih Banyak Ternyata Masyarakat Buang Air Besar Sembarangan
Kemenkes menggelar lokakarya 'Advokasi Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan' secara virtual. Foto: Ist for JPNN.com

"Virtual meeting dengan perwakilan pimpinan dari 78 kabupaten/kota agar kegiatan Stop Buang Air Sembarangan (SBS) yang telah mencapai 60 persen, dapat lebih ditingkatkan secara cepat," ucap Vensya.

Sementara itu, Wali Kota Jambi sekaligus Ketua Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Syarif Fasha menyebut pentingnya kepedulian dari pemerintah daerah untuk mencapai target yang disampaikan Vensya.

"Berdirinya AKKOPSI bukan perintah dan inisiatif dari pemerintah pusat melainkan mufakat dari beberapa wali kota dan bupati sebagai mitra pemerintah dalam menyadarkan masyarakat agar tidak melakukan kebiasaan buang air besar sembarangan," ucapnya.

Menurut Fasha, Pemerintah Kota Jambi menyetop kebiasaan warga buang air besar di sungai dengan menyiapkan sarana dan prasarana di tempat umum maupun kediaman masing-masing warga.

Wali Kota Metro Lampung Wahdi Siradjuddin juga menyatakan pandangan senada.

"Dalam mencegah perilaku buang air besar sembarangan, kami membangun kesadaran dan menjelaskan efek buruk dari perilaku tersebut. Kami juga mengedukasi dan menyampaikan kemajuan pembangunan khususnya di bidang sanitasi lewat media," katanya.

Pemerintah Kota Metro Lampung juga memberikan penghargaan kepada perorangan maupun institusi yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas.

Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin serta Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri juga berbagi pengalaman pada lokakarya 'Advokasi Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan' kali ini.

Masih banyak ternyata masyarakat yang memilih untuk membuang air besar secara sembarangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News