Waduh, Siswa Sekelas Nyaris Tidak Naik Kelas

Waduh, Siswa Sekelas Nyaris Tidak Naik Kelas
Ilustrasi.

jpnn.com - SURABAYA - Kesalahan dalam pengisian rapor online memicu keresahan orang tua siswa SMAN 15 Surabaya. Hal itu terjadi ketika pembagian rapor Sabtu (13/6). Ada wali murid dari siswa kelas X-13 yang protes ke wali kelas. Wali murid tersebut menanyakan alasan anaknya tidak naik kelas.

Kepala SMAN 15 Khairil Anwar menjelaskan, ada kesalahan teknis dalam rapor siswa kelas X-13. ''Dalam rapor online, ada keterangan naik kelas/ tidak naik kelas. Nah, keterangan itu ternyata belum diklik saat mengisi rapor online,'' paparnya. 

Padahal, seluruh data nilai siswa tersebut sudah memenuhi kualifikasi untuk naik kelas. Akibat keterangan naik kelas itu belum terklik, saat dicetak, keterangan rapor menjadi tidak naik kelas. ''Kami sudah mengganti satu lembar dari rapor yang berisi keterangan itu,'' ucapnya.

Penggantian langsung dilakukan pada hari yang sama. Namun, karena sudah ada sebagian wali murid yang pulang, penggantian lembar rapor dilakukan secara bertahap. 

''Yang terpenting kami sudah menghubungi wali murid yang mengalami kendala itu. Kami jelaskan dan kami akan menggantinya. Ada yang hari ini (kemarin, Red), ada yang besok (hari ini, Red),'' terangnya.

Pihak sekolah juga sudah memberikan laporan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dispendik Surabaya Sudarminto mengimbau seluruh sekolah lebih teliti memeriksa rapor sebelum sampai di tangan wali murid. ''Kesalahan kecil saja dan hanya terjadi di SMAN 15. Sebuah pelaksanaan rapor atau apa pun, pasti ada faktor erornya,'' katanya.

Ada tiga proses dalam pembuatan rapor. Tahap pertama, menurut Sudarminto, pengisian data nilai siswa oleh wali kelas sampai proses cetak. Lalu, wali kelas menandatangani. Dan yang terakhir, kepala sekolah memberikan tanda tangan dan stempel di rapor siswa. ''Saat tanda tangan, wali kelas dan kepala sekolah juga diharapkan meneliti isi rapor setiap siswa dengan benar. Agar tidak terjadi kesalahan sebelum dibagikan,'' ujar mantan kepala SMAN 16 tersebut. (bri/ai/mas)

SURABAYA - Kesalahan dalam pengisian rapor online memicu keresahan orang tua siswa SMAN 15 Surabaya. Hal itu terjadi ketika pembagian rapor Sabtu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News