Wakaf Produktif

Oleh Dahlan Iskan

Wakaf Produktif
Dahlan Iskan dan M Nuh. Foto: disway.id

Maka Pak Nuh memasukkan uang wakaf sementara tadi ke Sukuk. Lalu mencari pinjaman ke bank syariah untuk membangun pusat retina dan kornea tadi.

Cicilan bulanan ke bank tersebut dibayar dari hasil bulanan pembelian Sukuk. Hemmm.

Wakaf sudah begitu berkembang. Sekarang ini Pak Nuh melihat ada tanah wakaf, sudah lama, di Cirebon. Tiga hektare. Dekat Hotel Aston. Tengah kota.

Di situlah juga akan dibangun RS mata seperti di Serang. Dengan pola yang sama.

Akhirnya nanti akan dibangun banyak RS mata di banyak daerah. Memanfaatkan tanah wakaf yang sudah lama ada.

”Di pusat kota Padang ada juga tanah wakaf tiga hektare. Bisa dibuat lebih produktif,” ujar Pak Nuh.

Bahkan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga ada tanah wakaf 3 hektare. ”Kami lagi mengurus ke gubernur DKI Jakarta. Agar status tanah sosial di situ bisa diubah ke tanah komersial. Nilainya triliun rupiah,” ujar Pak Nuh.

Pak Nuh melihat potensi wakaf uang ini luar biasa. ”Sekarang orang sudah bisa wakaf hanya dengan uang Rp 10.000,” ujarnya.

Wakaf uang. Inilah yang sedang digalakkan sekarang. Kecurigaan pun langsung heboh di medsos: negara akan menggunakan uang wakaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News