Wakil Ketua DPR Muhaimin Beri Saran Begini untuk Ringankan Beban Petani Pupuk
Muhaimin meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pemberian insentif terhadap produsen dalam negeri guna mengontrol harga pupuk nonsubsidi yang terdampak karena bahan baku di luar negeri naik.
”Pemerintah juga harus mengoptimalkan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi ke petani dan memetakan masalah untuk menemukan solusi konkret,” urainya.
Muhaimin juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi dan memverifikasi kembali data petani penerima bantuan pupuk bersubsidi di lapangan sehingga penyaluran tepat sasaran.
Sebelumnya, Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI Kusnan mengatakan, kenaikan harga pupuk nonsubsidi turut mengoreksi pendapatan petani secara nasional.
Konsekuensinya, nilai tukar petani pada 2021 berada di bawah standar impas.
Harga pupuk nonsubsidi pada 2020 akhir hanya Rp 265.000-Rp 280.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pupuk urea.
Pada Oktober hingga November 2021, harga pupuk naik menjadi Rp 380 ribu.
Kenaikan harga itu berlanjut pada Desember 2021 yang mencapai Rp 480 ribu hingga Rp 500 ribu. Bahkan, di luar Jawa menembus Rp 600 ribu. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi guna meringankan beban petani
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Jadi 9,55 Juta Ton, Ini Perincian Jumlah Pupuk Bersubsidi
- KPK Dalami Aliran Penerima Suap terkait Kasus Korupsi di DPR RI
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar
- Kementan Tetapkan Kriteria Petani Penerima Pupuk Bersubsidi 2024
- Usut Kasus Korupsi di DPR, KPK Periksa Pejabat hingga Pengusaha
- Ahmad Yohan DPR Kutuk Aksi Penyerangan Mahasiswa Katolik Saat Berdoa di Tangsel