Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Segera Antisipasi Dampak Kekeringan di Tanah Air

Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Segera Antisipasi Dampak Kekeringan di Tanah Air
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta dampak kekeringan, seperti masalah air bersih dan kebakaran harus segera diantisipasi. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Standar kebutuhan air bersih masyarakat perdesaan misalnya rata-rata 60 liter per kapita per hari.

Warga kota kecil kebutuhan air bersihnya 90 liter per kapita per hari, warga kota sedang dengan kebutuhan air bersih 110 liter per kapita per hari.

Kemudian warga kota besar dengan kebutuhan air bersih 130 liter per kapita per hari, dan warga metropolitan dengan kebutuhan air bersih 150 liter per kapita per hari.

"Berdasarkan angka kebutuhan air bersih itu, warga metropolitan merupakan kelompok yang paling terancam bila menghadapi kekeringan," kata Rerie yang akrab disapa.

Meski begitu, legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu berpendapat, dengan mulai kekeringannya 16 kabupaten di Pulau Jawa, ancaman kekurangan air bersih mulai menghampiri perdesaan, kota kecil dan kota sedang.

Karena itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sangat berharap masyarakat dan para pemangku kepentingan di daerah mulai mengambil langkah untuk mengatasi ancaman kekurangan air bersih itu.

Selain itu, Rerie juga mendorong agar perencanaan pengembangan wilayah di setiap daerah juga harus mengantisipasi sejumlah potensi ancaman bencana, sebagai dampak perubahan iklim yang terjadi.

"Setiap daerah harus memiliki kawasan tangkapan air hujan, menggencarkan penghijauan dan sosialisasi penghematan pemanfaatan air bersih sehingga ketersediaan air bersih bagi daerah tersebut tetap terjaga," harap Rerie.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta dampak kekeringan, seperti masalah air bersih dan kebakaran harus segera diantisipasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News