Walah, Bu Risma Dukung Grab Car cs Dihapus
Risma mencontohkan tekanan yang dirasakan oleh para sopir angkot dan juga taksi. Saat ini, dengan adanya layanan ojek atau pun taksi online yang menggunakan fasilitas aplikasi berbasis android dan menawarkan banyak kemudahan dan murah, angkutan konvensional sudah banyak yang ditinggalkan.
Risma mengakui jika penetrasi usaha transportasi online ini tidak hanya terjadi di ibu kota, tapi juga merambah ke kota-kota besar lain termasuk Surabaya. Namun, dirinya belum memberi keputusan untuk menerima atau menolak keberadaan mereka karena menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Kalau di Surabaya, memang belum ada aturannya. Berulang kali, mereka (pengusaha angkutan online, Red) mengajak ketemu, tapi berkali-kali juga aku belum mau ketemu. Sebab, ini berat urusannya,” ulasnya. Untuk itu, Risma mengakui jika dirinya lebih memilih menunggu aturan lebih lanjut dari pemerintah pusat. (ima/jay/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun