Wali Kota Suka Mabuk-Madat

Wali Kota Suka Mabuk-Madat
Wali Kota Suka Mabuk-Madat

jpnn.com - TORONTO  -- Berita tentang Wali Kota Toronto Rob Ford kembali menghiasi media massa. Kali ini publik mendesak pria 44 tahun yang sempat minta maaf secara terbuka karena merokok kokain itu mundur dari jabatannya. Jumat (8/11) desakan tersebut memuncak setelah politikus independen itu juga kedapatan suka mabuk.

Namun, Ford memilih mengabaikan desakan mundur tersebut. Sesuai dengan janjinya saat minta maaf kepada publik awal pekan ini, pria yang juga pebisnis itu mengaku akan berubah.

Bahkan, dia bersedia menjalani rehabilitasi supaya bisa kembali mengemban mandat politiknya dengan maksimal. Sejauh ini bapak dua anak tersebut tidak sedikitpun berpikir untuk mundur.
     
"Rehabilitasi adalah salah satu opsi yang layak dipertimbangkan. Dan, dia akan segera memutuskannya," ujar Dennis Morris, pengacara Ford, dalam wawancara dengan stasiun televisi CBC.

Dia menambahkan, Ford memang merokok kokain dan bermasalah dengan minum-minuman beralkohol. Tapi, dia menolak menyebut kliennya itu pecandu.
   
Pada 5 November lalu, Ford akhirnya mengakui tuduhan yang sudah berbulan-bulan diarahkan kepadanya tentang merokok kokain. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya bukan pemakai kokain.

Ford hanya mengisap rokok yang berisi racikan kokain berbentuk padat saat berada dalam kondisi mabuk. Dalam pengakuannya, suami Renata Brejniak itu menyebutkan bahwa dirinya hanya sempat mencicipi kokain.
   
Kamis (7/11) video yang merekam aksi tidak terpuji Ford kembali beredar luas di internet. Dalam tayangan itu, tokoh yang menjabat wali kota sejak 1 Desember 2010 tersebut terlihat berada dalam kondisi mabuk. Dia tampak sangat marah dan melontarkan makian serta ancaman. Bahkan, Ford juga menggulung lengan bajunya seperti hendak baku hantam dengan seseorang.
     
"Jangan halangi saya. Biarkan saya atau dia yang mati," ucap Ford seraya berjalan ke arah seseorang yang tidak terlihat dalam video tersebut.
   
Video amatir Kamis lalu itu bisa ditonton di situs Toronto Star. Kabarnya, media Toronto tersebut membeli video itu dari seorang narasumber seharga USD 5.000 atau sekitar Rp 56,8 juta.
   
Jumat lalu beberapa politisi sengaja mendatangi Ford di balai kota. Para simpatisan dan kritikus itu mengajak sang wali kota untuk berdiskusi dan mendesak Ford agar mundur dari jabatannya. Sebab, di Toronto, seorang wali kota hanya bisa dipaksa mundur jika bertindak kriminal. Tanpa jeratan kriminal, seorang wali kota hanya bisa mundur atas keinginan sendiri.
   
Namun, para politisi itu gagal mengajak Ford untuk berdiskusi.  "Saya berusaha mengatasi masalah pribadi saat ini. Tolong beri saya waktu," ujarnya lantas meninggalkan kerumunan.

Doug, saudara lelaki Ford yang menjabat sebagai anggota dewan di Toronto, yakin bahwa Ford akan kembali normal. Menurut dia, saudaranya itu hanya butuh istirahat atau berlibur sejenak. (AP/AFP/hep/c15/dos)

 

 


TORONTO  -- Berita tentang Wali Kota Toronto Rob Ford kembali menghiasi media massa. Kali ini publik mendesak pria 44 tahun yang sempat minta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News