Wanita Emas: Waktu untuk Mengisi Sipol KPU Terlalu Singkat

Wanita Emas: Waktu untuk Mengisi Sipol KPU Terlalu Singkat
Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni berjuluk Wanita Emas. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mendapatkan kritik dari partai politik kecil yang hendak mengikuti Pemilu 2024.

Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni 'Wanita Emas' mengatakan waktu yang diberikan penyelenggara pemilu untuk menginput data khususnya kartu tanda penduduk (KTP) pada Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) KPU, terlalu singkat sehingga dinilai tak masuk akal.

"Kami diberi waktu untuk mengisi Sipol dalam tempo waktu satu bulan. Dengan kita harus menginput data sekian ratus ribu KTP, itu sangat tidak make sense sama sekali,” kata Hasnaeni, Rabu (3/8).

"Kita sudah hitung, satu KTP saja misalnya kita input 3 detik. Tiga detik dikali sekian ratus ribu, itu membutuhkan 200 orang untuk menginput," imbuhnya.

KPU, menurutnya memberlakukan ketentuan yang tak logis. Tenggat waktu input dokumen pada Sipol KPU dinilai mustahil untuk dipenuhi.

“KPU seakan meminta partai-partai kecil membuat seribu candi dalam semalam. Itu tidak masuk akal dan sangat tidak logis," ungkap Hasnaeni.

"Silakan rakyat Indonesia menilai apakah ketentuan tersebut masuk akal atau tidak," sambungnya.

Menurut Hasnaeni, waktu paling masuk akal untuk menginput data setidaknya ialah tiga bulan. Pihaknya telah memperhitungkan waktu tersebut.

Wanita Emas mengatakan waktu yang diberikan penyelenggara pemilu untuk menginput data khususnya KTP pada Sipol KPU, terlalu singkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News