Wanita Muda Diduga Diperkosa Sebelum Dibunuh Berjaket STAIN Kapuas
jpnn.com - PULANG PISAU - Hingga Senin (15/12) pagi, identitas wanita yang ditemukan warga Pangkoh IV di Desa Palampahen Kabuten Pulang Pisau masih simpang siur. Aparat berwajib pun masih berupaya mengungkap identitas mayat wanita yang ditemukan dalam kondisi setengah bugil. Namun dari simpang siur informasi tersebut, santer pula beredar kabar saat ditemukan kali pertama, mayat wanita itu mengenakan jaket bertuliskan STAIN Kapuas.
Kasat Reskrim Polres Pulang Pisau Iptu Wira Satria Yuda mengaku, pihaknya masih dalam proses penyelidikan terhadap identitas mayat wanita tersebut.
“Semua informasinya juga masih simpang siur,” ujar Iptu Wira Satria Yuda dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com).
Diberitakan sebelumnya, warga Pangkoh 4, tepatnya Desa Palampahen Kecamatan Pandih Batu dan sekitarnya geger. Sesosok mayat wanita dengan kondisi yang mengenaskan ditemukan warga setempat, Minggu (14/12) siang. Penemuan mayat tanpa identitas itu cukup jauh dari perkampungan warga. Lokasinya pada semak-semak, sekitar 1 kilometer dari jalan besar yang menghubungkan desa itu dengan Desa Tahai.
Pada bagian wajah wanita malang ini terlihat memar. Pada mulut dan hidungnya masih melekat tanah atau lumpur yang diduga digunakan pelaku untuk membekapnya. Sadisnya lagi terdapat 12 luka tusuk di dadanya. Lima di antaranya tembus belakang. (tur/jpnn)
PULANG PISAU - Hingga Senin (15/12) pagi, identitas wanita yang ditemukan warga Pangkoh IV di Desa Palampahen Kabuten Pulang Pisau masih simpang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Riau Ungkap Jual Beli Senpi Ilegal, Pria Ini Masih Dicari Polisi
- Hadiri Peluncuran Koperasi KTNM, Fadel Muhammad Sampaikan Sejumlah Harapan
- Senpi Ilegal Jenis FN Dijual Seharga Rp 10 Juta di Pekanbaru, 4 Orang Pelaku Ditangkap
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis
- Status Internasional Bandara Pattimura Ambon Dicabut, Shively Sanssouci Berkomentar Begini