Wapres Dukung Kenaikan Upah Minimum
Aksi Anarkis Buruh Ancam Investor Hengkang
Rabu, 07 November 2012 – 01:48 WIB

Wapres Dukung Kenaikan Upah Minimum
"Jika tidak ada tenaga kerja yang memadai, ini akan jadi hambatan yang serius di masa depan," paparnya. Lantaran itu, untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, pihaknya tengah meninjau program pelatihan lewat kerjasama dengan sektor swasta.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatin Basri menambahkan, rencana kenaikan upah buruh sebesar 30-50 persen oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), diklaim tidak berdampak pada iklim investasi di Indonesia. "Persoalan naiknya upah minimum ini lebih berdampak kepada perusahaan di segmen menengah-kecil," ungkapnya.
Sebaliknya, menurut Chatib, investor besar dari perusahaan multinasional, seperti yang bergerak di sektor otomotif dan consumer produk, justru tidak mempermasalahkan kenaikan upah buruh. "Yang mereka (investor multinasional) tekankan justru jaminan kemanan. Selama ini keluhan investor lebih kepada sweeping dan aksi anarkis buruh," tegasnya.
Lantaran itu, tak jarang Chatib mendengar ada banyak investor yang bakal hengkang lantaran kurangnya jaminan keamanan di tanah air. "Apakah ada yang"withdraw"(menarik investasi), sejauh ini belum ada. Meski pernah dengar, tapi buktinya investasi masih tetap meningkat," terangnya.
JAKARTA - Dilema buruh yang akhir-akhir ini menuntut adanya kenaikan upah, direspon positif oleh Pemerintah. Wakil Presiden Budiono menegaskan bahwa
BERITA TERKAIT
- Begini Kunci Jasindo Mencetak Kinerja Positif dan Perluas Pasar Asuransi
- CBDK Catat Penjualan Rp 239 Miliar di Kuartal I-2025, Terus Genjot Kinerja Demi Capai Target
- PANI Catat Prapenjualan Rp 466 M di Kuartal I-2025, Tol Baru & MICE Jadi Andalan Mendongkrak Kinerja
- Ekspansi Lagi, AEON Health & Beauty Hadir di Green Pramuka Square
- Laporan Keuangan Solid, Bukalapak Mulai 2025 dengan Momentum Kuat
- MMS Group Indonesia Raih The Best Corporate Transparency and Emission Reduction Award 2025