Wapres Ma'ruf Amin: Perubahan Iklim Butuh Implementasi, Tak Hanya Ambisi

Wapres Ma'ruf Amin: Perubahan Iklim Butuh Implementasi, Tak Hanya Ambisi
Wapres RI Ma'ruf Amin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat menghadiri COP 27 Mesir. Foto. dok KLHK

Di tengah ketidakpastian implementasi kesepakatan iklim global, Indonesia terus melangkah maju dengan komitmen menaikkan NDC dari 29% ke 31,89% dengan upaya sendiri, dan dari 41% ke 43,20% melalui dukungan dunia internasional.

Upaya pencapaiannya melalui berbagai upaya seperti perhutanan sosial, moratorium izin hutan primer, tata kelola gambut, pengendalian karhutla, dan upaya lainnya.

Peran Indonesia menjadi sangat penting dalam pengurangan emisi.

Terkait apresiasi media asing atas penurunan deforestasi terendah, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa capaian itu merupakan usaha dan komitmen nyata Indonesia.

"Saya kira layak Indonesia mendapatkan pujian. Banyak (negara lain) yang hanya menyampaikan komitmen saja tetapi langkahnya tidak jelas. Indonesia banyak yang sudah jelas. Ada berbagai hal yang sudah kita lakukan (terkait perubahan iklim)," tegas Ma'ruf Amin.

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pemerintah Indonesia telah menjalankan upaya terkait perubahan iklim, sejak 7-8 tahun terakhir.

Berbagai upaya itu bahkan sudah mendapatkan pengakuan atau reward dari Norwegia dalam bentuk Result Base Payment atau kontribusi tahap pertama berbasis hasil sebesar USD 56 juta untuk mendukung implementasi berkelanjutan Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia.

Kontribusi tahap pertama berbasis hasil ini adalah untuk pengurangan emisi yang telah diverifikasi secara independen sebesar 11,2 juta ton dari pengurangan deforestasi dan degradasi hutan Indonesia pada tahun 2016/2017.

Ma'ruf Amin mengatakan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan sangat strategis dalam pengendalian perubahan iklim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News