Warga Ancam Kuasai Mata Air

Warga Ancam Kuasai Mata Air
Warga Ancam Kuasai Mata Air
RUTENG-Pemilik lahan di sumber mata air PDAM yang diperuntukan bagi pelanggan PDAM di Ruteng dan sekitarnya mengancam akan menguasai sumber mata air tersebut jika permintaan anggota keluarga tidak terpenuhi. Langkah keras sudah mulai dilakukan dengan cara mengalihkan aliran air tersebut.

Demikian disampaikan pemilik lahan Ny. Bibiana Jehau kepada wartawan. Dia mengatakan, aggota keluarga pemilik lahan sumer air PDAM Ruteng terpaksa melakukan tindakan dengan cara mengalihkan aliran air tersebut ke lokasi lai. Langkah ini dilakukan karena sejumlah permintaan anggota keluarga tidak terpenuhi bahkan upaya untuk bertemu dengan Pemkab Manggarai tidak ada solusi. "Kami sudah bertemu dengan pihak PDAM, namun tidak ada solusi," katanya.

Menurut Ny. Bibi, seluruh anggota keluarga sebagai pemilik lahan belum mengetahui sumber mata air Wae Waso dan tanah sekitarnya telah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Manggarai. Karena merasa tidak pernah menyerahkan, maka keluarganya mempersoalkannya kepada pemerintah selama ini. Tetap, terkesan tidak ada jawaban yang memuaskan bagi keluarga pemilik lahan. Karena itu, keluarga pemilik tanah sumber mata air Wae Waso meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

Direktur PDAM, Ambros Dandut mengakui, dirinya memang pernah didatangi keluarga tersebut, akhir pekan lalu. Ketika itu dirinya berupaya menjelaskan apa adanya tentang perannya dalam mengurusi air minum untuk warga Kota Ruteng. Kalau penyerahan tanah dan sumber mata air merupakan sejarah tempo dahulu. Karena itu, dirinya berupaya memfasilitasi keluarga pemilik tanah sumber mata air ke Pemerintah Kabupaten Manggarai. "Saya sudah berupaya fasilitasi untuk bertemu Bupati dan Wabup untuk bicarakan masalah ini, namun saat itu mereka tidak datang," katanya.

RUTENG-Pemilik lahan di sumber mata air PDAM yang diperuntukan bagi pelanggan PDAM di Ruteng dan sekitarnya mengancam akan menguasai sumber mata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News