Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19

Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19
Melbourne memberlakukan 'lockdown' keempat sejak 27 Mei tengah malam lalu. (AAP: James Ross)

Menurutnya, bila dibandingkan dengan negara bagian lainnya di Australia, sistem pengendalian pandemi yang dilakukan Pemerintah Victoria termasuk "tidak kompeten".

"Mengapa state [negara bagian] lain ada lockdown tapi secara singkat dan mereka bisa mengaturnya?" kata Harry.

"Karena mereka itu semuanya sudah siap, contact tracer [pelacak kontak] segala sudah jelas," kata spesialis listrik yang sudah tinggal di Melbourne sejak 2010 tersebut.

Harry juga mengeluhkan sistem 'booking' jadwal vaksinasi di Victoria, yang sudah diterbitkan walau masih dalam mode "uji coba".

Situs tersebut sempat mengalami gangguan teknis setelah menerima lebih dari 77.000 panggilan dalam waktu 15 menit.

"Mengapa website dalam test mode [uji coba] bisa diterbitkan secara umum? Dan saya sempat booking tapi setelah itu, dikatakan situsnya maintenance [masih dalam perbaikan]," kata Harry yang berharap akan divaksinasi sesuai jadwal minggu depan.

Pemikiran bahwa Melbourne "gagal belajar dari negara bagian lain" belakangan ini menjadi topik hangat, terutama berkaitan dengan sistem kode QR untuk pelacakan.

Menurut penelusuran The Guardian, aplikasi pelacakan kontak Victoria memang mencatat jumlah 'check-in' yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan negara bagian lainnya.

Bagi sebagian warga Indonesia di Victoria, lockdown keempat membuka mata mereka akan kegagalan pemerintah setempat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News