Warga Bentrok dengan TNI AU, 8 Ditembak, Dua Wartawan Dianiaya

Warga Bentrok dengan TNI AU, 8 Ditembak, Dua Wartawan Dianiaya
Warga Sari Rejo Medan bentrok dengan aparat TNI AU, dalam aksi demo di jalan SMA 2 Medan, Senin (15/8/2016). Dalam insiden ini, 8 warga ditembak, dua wartawan mengalami cedera. Foto: Sumut Pos/jpg

Atas Putusan MA yang sudah inkrah ini, Formas Sari Rejo pun mengherankan sikap pemerintah. Soalnya, tanah seluas 260 hektar yang terletak di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia itu, terdaftar sebagai aset tanah Dephankam RI Cq TNI AU Cq Pangkalan TNI AU Soewondo Inventaris Kekayaan Negara (IKN) dengan nomor register 50506001. "Kenapa didaftarkan sebagai inventaris negara, kami sudah pertanyakan ke DPR RI. Tahun 97 itu didaftarkan sebagai inventaris negara. Oleh karena itu, cacat hukum register 50506001 itu," sesal Moses. 

Dia pun mengakui, jika lahan Sari Rejo merupakan tanah garapan. Namun, itu sudah dikuasai 60 tahun. Anehnya, kata Moses, BPN masih enggan memberikan sertifikat.

Moses menduga, BPN tak memberikan sertifikat tersebut lantaran TNI AU merasa keberatan. "Persoalan ini sudah dibawa ke Panja (Panitia Kerja) dan Pansus (Panitia Khusus). Hadir juga Bapak Wali Kota, KSAU, Lanud, Gubernur. Namun, hingga kini belum ada realisasinya. Bahkan, Komisi 2 DPR RI pun sudah menggelar pertemuan untuk menindaklanjuti pembicaraan sengketa tanah di Sari Rejo ini," kesalnya lagi.

Dia menambahkan, tanah di Kelurahan Sari Rejo sudah milik masyarakat yang dihuni sekitar 36 ribu jiwa. "Sebenarnya BPN sudah hadir dari Pemprov dan Kementrian Agraria. Cuma mungkin ada tekanan (dari Lanud Soewondo). Kami sudah menang," kata dia seraya berharap, agar TNI AU tidak membangun Rusunawa di tanah masyarakat. 

Tak berselang lama, terjadi aksi saling dorong antara warga dan TNI AU. Namun sejumlah warga sempat diseret dan dinjak anggota TNI AU. Hal ini terjadi saat anggota TNI AU berusaha memadamkan api dari ban bekas yang dibakar warga. Hal itu membuat warga tidak terima. Seorang warga yang nekad memprotes pemadaman itu, justru menjadi korban keberingasan TNI AU. Ia ditampar, dipukuli, dan diinjak. Bahkan sampai tersungkur. 

Melihat hal ini, wargapun berteriak histeris. Mereka tidak terima ada warga yang dipukuli. ”Tolong jangan dipukulin pak. Kejam kali kelen, main siksa,” teriak warga.

Ironisnya lagi, Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Arifien menyangksikan langsung penganiayaan itu di depannya. Namun ia tak banyak bertindak, ”Jangan dipukul, diamankan saja,” ujarnya dengan wajah panik. 

Terpisah, Ketua Formas Sari Rejo, Riwayat Pakpahan menyatakan, TNI AU melakukan sikap salah karena menahan masyarakat. Menurut dia, TNI AU harus melepas masyarakat yang menahan itu."Polisi harusnya yang menahan. Saya juga sudah sms Wali Kota. Telfon juga ke Jakarta, orang Formas Sari Rejo, Pahala," tandasnya.(ted/ray/jpnn)


MEDAN - Bentrokan terjadi antara warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumut dengan personel TNI AU Lanud Suwondo, Senin (15/8). 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News