Warga Dihimbau Tidak Mudah Percaya Informasi Soal Gempa Lombok

Warga Dihimbau Tidak Mudah Percaya Informasi Soal Gempa Lombok
Warga Dihimbau Tidak Mudah Percaya Informasi Soal Gempa Lombok

Kedua korban meninggal karena tertimpa reruntuhan rumah, satu berlokasi di Lombok dan yang lainnya di Kepulauan Sumbawa.

Sekitar 100 rumah dekat pusat gempa juga mengalami kerusakan yang parah, menurut BNPB.

Sementara Gunung Rinjani masih ditutup dan tidak ada turis yang bisa masuk, setelah ratusan pendaki terjebak saat gempa terjadi 29 Juli lalu, kata Sutopo.

Tapi gempa yang terjadi di siang hari menyebabkan longsor, warga di desa juga panik. Dari sebuah video milik Palang Merah Indonesia menunjukkan awan bersar mengepul di lereng.

Badan USGS merevisi getaran terbesar di malam hari yang sebelumnya disebutkan berkekuatan 7,2 dan memperkirakan kedalaman pada 20 kilometer dengan episentrum 4 kilometer di selatan Belanting, di sisi timur laut Lombok.

Badan meteorologi dan geofisika Indonesia mengatakan tidak ada risiko tsunami.

Di Bali, gempa dirasakan selama beberapa detik, dengan menggetarkan jendela dan perabotan beberapa saat.

Diamba, seorang turis asal Perancis yang tinggal di resor Amed, pantai timur Bali, menceritakan semua orang di hotelnya berlarian keluar kamar setelah gempa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News