Warga Hanya Bergantung Dari Sumur Tua di Hutan

Warga Hanya Bergantung Dari Sumur Tua di Hutan
Sumur tua di hutan jati. Foto: JPG/Pojokpitu

Sementara untuk kebutuhan minum, warga masih harus membeli isi ulang seharga Rp 5 ribu per galon.

Sementara bantuan air bersih dari pemerintah setempat datangnya tidak pasti. Maksimal hanya 3 kali per minggu.

Wakil bupati Tuban, Noor Nahar Husein membenarkan, bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang sudah melanda wilayah Kabupaten Tuban selama sebulan terakhir.

"Hingga kini setidaknya terdapat 10 desa yang benar-benar kekurangan air bersih," ujarnya.

Selain Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, kekurangan air bersih juga dialami warga di wilayah Kecamatan Grabagan, Semanding, Parengan, dan Kecamatan Kerek.

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah seiring dengan musim kemarau yang diprediksikan berlangsung lama.

"Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Tuban, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, terus berupaya melakukan droping air bersih secara rutin ke wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan," imbuhnya. (end/jpnn)

Warga sulit mendapat air bersih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News