Warga Indonesia di Australia Serukan Kawal Demokrasi dan Putusan MK
Warga diaspora Indonesia di Australia ikut prihatin dengan kondisi politik yang memanas di tanah air belakangan ini.
Berbagai elemen masyarakat, mulai dari kalangan mahasiswa hingga profesional ikut menyuarakan kekhawatiran mereka.
Di Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, puluhan orang yang mewakili 'Aliansi Melbourne Bergerak' mendatangi gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Senin pagi.
Gagal menemui Konsul Jenderal Melbourne, Kuncoro Waseso, karena sedang berada di luar kota, para pengunjuk rasa diterima oleh Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya, Geovannie Foresty Palembangan, yang mewakili KJRI Melbourne.
Sebelum menyampaikan pernyataan sikap dari aliansi, peserta aksi menggelar mimbar bebas di halaman KJRI Melbourne yang dilakukan secara bergantian oleh berbagai unsur masyarakat peserta aksi.
Ermalindus Albinus Sonbay, misalnya, menyampaikan keprihatinan dan kemarahannya melihat manuver politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan keluarganya.
"Jangan main-main dengan rakyat Indonesia ... sangat tidak masuk akal bahwa keluarga-keluarga Indonesia dikorbankan hanya untuk satu keluarga yang isinya lima orang dari Solo."
"Keluarga-keluarga miskin di Indonesia Timur tidak pantas dikorbankan hanya untuk satu keluarga di Solo itu."
Rakyat Indonesia rama-ramai melakukan sejumlah aksi mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi, baik dengan aksi turun ke jalan maupun di jejaring sosial
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji
- Dunia Hari Ini: Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
- Kabar Australia: Lebih Banyak Pria Gen-Z Australia yang Mengaku Religius Ketimbang Perempuan
- Dunia Hari Ini: Mobil Dibakar Dalam Serangan Antisemitisme di Australia
- Sejumlah Alasan Kenapa Perusahaan di Australia Batal Mensponsori Visa