Warga Indonesia di Melbourne Berlomba Menikah Setelah Lockdown

Sementara itu, juru rias asal Indonesia Verra Bakrie mengatakan ia langsung "menerima permintaan mendadak di minggu pertama 'lockdown' diangkat".
"Langsung menerima permintaan mendadak karena pengantin telah menunda terlalu lama dan hanya ingin cepat menyelesaikan. Beberapa alasannya adalah [partner] visa dan dorongan dari orangtua," ujarnya.
Walau penghasilannya sudah mulai kembali, jumlah klien Verra, yang sebagian adalah warga Indonesia, tidak sebanyak sebelum pandemi.
"Biasanya saya merias sekelompok orang dalam satu pertemuan lima sampai enam orang. Sekarang hanya dua sampai tiga, karena klien Indonesia tidak memakai pendamping akibat tidak bisa datang," katanya.

Kembali ke Ezra yang baru saja menikah akhir pekan lalu ia mengatakan pandemi telah "mengubah perspektif" soal pernikahan.
"Apapun yang direncanakan dalam dunia pandemi seperti ini, pada akhirnya yang dari punya banyak banget ide, sampai akhirnya yang penting semua sehat dan jalan," tutur Ezra.
"Dan untuk yang masih deg-degan karena mau nikah, menurut saya jalankan saja sih, karena memang kita hanya bisa berencana, tapi pada akhirnya pikirkan 'marriage' [pernikahan]-nya, bukan 'the wedding itself' [pesta perkawinan]. Jangan 'discouraged' [patah semangat]."
Pekerjaan sambilan sebagai seorang koordinator pernikahan di Melbourne membuat Eugene Ezra paham betul apa yang ia inginkan dalam pernikahannya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya