Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing

Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing
Mahasiswi S3 Febri Nurrahmi (tengah atas) sudah siap untuk terbang ke Australia tanggal 16 Desember. (Supplied)

Mahasiswi jurusan Media and Communication tersebut, bersama suami dan kedua anaknya, akan tiba di Melbourne pada 17 Desember pukul 18:40 waktu setempat, setelah transit di Singapura selama 10 jam.

Febri mengatakan setibanya di Australia, ia ingin segera fokus melanjutkan disertasinya dari kampus, setelah dua tahun "terdistraksi".

"Selama dua tahun ini saya merasa progress saya menurun, sempat kena COVID juga di bulan enam, dan setelahnya long COVID, jadi cepat banget capek dan produktivitas rendah," katanya.

"Jadi betul-betul berharap, dengan saya balik ke Melbourne, apalagi kampus sudah buka, jadi bisa kerja di kantor dan mengejar apa yang tertinggal," tambahnya.

Febri dan keluarganya sudah berada di Melbourne pada tahun pertama kuliahnya, tapi ia kembali ke Aceh untuk proyek penelitian S3-nya.

Ia mengaku tidak menyangka jika keputusannya membuat ia tidak bisa kembali ke Australia sampai dua tahun lamanya dan anak-anaknya pun sudah "benar-benar menanti" ketibaan mereka di Melbourne.

Peserta WHV siap terbang akhir Desember

Jeane Setiawan yang tinggal di Bekasi mengatakan ia sudah mengamankan tiketnya menuju Melbourne dengan transit di Sydney pada tanggal 28-29 Desember nanti.

Pemegang Work and Holiday Visa (WHV) tersebut sebenarnya tidak berharap banyak, setelah sempat tidak dapat kuota di pertengahan tahun 2019.

Setelah sempat menunda, Australia akhirnya memperbolehkan warga asing yang memenuhi syarat masuk ke negaranya mulai hari Rabu, 15 Desember.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News