Warga Indonesia Menyambut Pembukaan Perbatasan Internasional Australia Untuk Warga Asing

Mahasiswi jurusan Media and Communication tersebut, bersama suami dan kedua anaknya, akan tiba di Melbourne pada 17 Desember pukul 18:40 waktu setempat, setelah transit di Singapura selama 10 jam.
Febri mengatakan setibanya di Australia, ia ingin segera fokus melanjutkan disertasinya dari kampus, setelah dua tahun "terdistraksi".
"Selama dua tahun ini saya merasa progress saya menurun, sempat kena COVID juga di bulan enam, dan setelahnya long COVID, jadi cepat banget capek dan produktivitas rendah," katanya.
"Jadi betul-betul berharap, dengan saya balik ke Melbourne, apalagi kampus sudah buka, jadi bisa kerja di kantor dan mengejar apa yang tertinggal," tambahnya.
Febri dan keluarganya sudah berada di Melbourne pada tahun pertama kuliahnya, tapi ia kembali ke Aceh untuk proyek penelitian S3-nya.
Ia mengaku tidak menyangka jika keputusannya membuat ia tidak bisa kembali ke Australia sampai dua tahun lamanya dan anak-anaknya pun sudah "benar-benar menanti" ketibaan mereka di Melbourne.
Peserta WHV siap terbang akhir Desember
Jeane Setiawan yang tinggal di Bekasi mengatakan ia sudah mengamankan tiketnya menuju Melbourne dengan transit di Sydney pada tanggal 28-29 Desember nanti.
Pemegang Work and Holiday Visa (WHV) tersebut sebenarnya tidak berharap banyak, setelah sempat tidak dapat kuota di pertengahan tahun 2019.
Setelah sempat menunda, Australia akhirnya memperbolehkan warga asing yang memenuhi syarat masuk ke negaranya mulai hari Rabu, 15 Desember.
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia