Warga Mengamuk, Rumah Dukun Cabul Itu Diobrak-abrik Warga

Warga Mengamuk, Rumah Dukun Cabul Itu Diobrak-abrik Warga
Korban pencabulan. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, SUNGAILIAT - Rumah M Wagino, 52, sang dukun cabul di Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Sungailiat, Sumsel, diobrak-abrik warga.

Akibatnya, keluarganya menjadi terancam dan terpaksa diungsikan ke Polsek Sungailiat.

Rumah Wagino terlihat rusak di beberapa bagian. Seperti jendela lepas, gerobak mie ayam yang biasa digunakan Wagino berjualan juga luluh lantak, hingga perabotan rumah juga luluh lantak. Kini kediaman Wagino kosong dan diamankan dengan garis polisi.

Rumah di perkampungan transmigrasi dengan cat warna hijau tampak dikunjungi beberapa unsur Tripika Kecamatan Puding Besar untuk memastikan kondisinya. Situasi warga yang sempat memanas sudah mereda, hanya masih diwarnai adanya warga kerasukan sejak Senin malam lalu hingga kemarin siang yang rata-rata korbannya adalah wanita.

"Rumah sudah dipasang police line oleh polisi, ini kita lagi mengecek situasinya seperti apa. Sementara situasi kondusif hanya ada beberapa warga masih kerasukan," kata Sekcam Puding Besar, Syarli Nopriansyah, kemarin (5/9).

Camat Puding Besar H. Zulfakar pun meminta warga menjaga kondisi tetap kondusif dan tak lagi bertindak anarkis. Sebelumnya ia akui, pihak Kecamatan Puding Besar tidak mengetahui adanya praktek perdukunan yang berujung pencabulan di Kayu Besi.

"Kalau soal itu (praktek perdukunan), kita tidak mengetahuinya karena sampai sekarang tidak ada warga yang melaporkan hal tersebut kepada kita," ujar Zulfakar.

Tak cuma itu saja, ia juga mengaku terkejut ketika mendapati kabar sejumlah warga setempat menjadi korban dugaan pencabulan oleh Wagino atas praktek perdukunan yang dijalaninya.

Rumah M Wagino, 52, sang dukun cabul di Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Sungailiat, Sumsel, diobrak-abrik warga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News