Warga Muda Korea Selatan Tidak Menghendaki Reunifikasi

"Saya merasakan kepedihan yang mendalam. Saya merasa bersalah meninggalkan keluarga saya. Ketika saya bernyanyi saya selalu ingat ibu saya. Itu menunjukkan kepedihan hati saya selama ini." katanya.
Baca Juga:
"Ketika saya mengucapakan selamat berpisah dengan ibu saya, saya berpikiran saya akan kembali lagi dalam beberapa bulan. Bila saya tahu akan jadinya selama ini, saya tidak akan meninggalkannya."
Sedikitnya 60 ribu keluarga Korea Selatan terpisah karena perang dan mereka sangat mendukung bersatunya kembali Korea Utara dan Korea Selatan.
"Bila ada pertukaran dan interaksi antara warga Korea Utara dan Korea Selatan maka reunifikasi mungkin terjadi. Kemudian akan menyatu, itu pasti terjadi." kata Jun.

Hyun-sook Kim (91 tahun) adalah salah seorang yang beruntung.
Nenek ini bertemu dengan anak perempuannya pertama kalinya selama tiga hari setelah perpisahan selama 70 tahun di ibukota Korea Utara Pyongyang.
Dia menjadi bagian dari keluarga terakhir yang ikut dalam program reuni keluarga di tahun 2015, namun melihat kembali anak perempuannya tidaklah menghilangkan kepedihannya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan