Warga NTT Tolak Pembangunan Jurassic Park di Pulau Komodo
"Yang kami pahami soal konservasi adalah wasiat leluhur yang mengajarkan bahwa komodo dan ekosistemnya adalah saudara kami."
Rencana pembangunan 'Jurassic Park' pertama kali dicetuskan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman tahun 2019.
Luhut pernah mengatakan jika nantinya 'Jurassic Park' akan memiliki pusat penelitian dan penduduk setempat nantinya akan "lebih sejahtera".
Sebuah video animasi rancangan pembangunan "Wisata Jurassic Indonesia" diunggah di akun Instagram Fania Hafila, salah satu arsitek dengan menggunakan musik latar dari film blockbuster Hollywood 'Jurassic Park'.
Di akhir video, tercantum logo Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai penanggung jawab pembangunan dengan luas 1,3 hektar itu.
Photo: Komodo adalah kadal terbesar yang hidup di dunia dan hanya hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, dan Gili Motang di Nusa Tenggara Timur. (Foto: Agus Elang)
Bertentangan dengan konsep konservasi
Pembangunan berbasis beton bertentangan dengan habitat komodo, yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi nasional, menurut Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp).
Salah satu anggotanya, Venan Haryanto, mengkhawatirkan pembangunan sumur bor sebagai bagian dari sarana dan prasarana akan mematikan sumber-sumber air di kawasan Pulau Rinca, yang selama ini menjadi tempat hidup satwa liar.
Pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur telah mendapat penolakan sejumlah warga setempat
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Kisah Inspiratif AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman Demi Keluarga
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Frans Go: Potensi Ekonomi NTT Cukup Besar, Harus jadi Daya Tarik Investasi