Warga Perbatasan Mulai Cemas

Warga Perbatasan Mulai Cemas
Warga Perbatasan Mulai Cemas
Namun, lanjutnya, rasa nasionalisme jangan dilakukan dengan cara berdemo dengan membakar bendera Malaysia. “Kita harus introspeksi. Apakah negara kita sudah tegas atau tidak, Kita seenaknya membakar bendera Malaysia tapi mereka (Malaysia, red) tidak pernah membakar bendera kita. Memang untuk memecah perang itu mudah, tapi kalau sudah perang mau damai itu sangat sulit,” jelas dia.

Dikatakan, kalau mau berdemo, seharusnya jangan berdemo di kedubes dan membakar bendera Malaysia. Katanya, yang tepat demo ke Pemerintah RI. "Yang kewibawaannya sudah tidak ada lagi,” ungkap Mul’am. Pemerintah RI, kata Mul’am, selama ini sangat lemah dalam mengambil kebijakan terhadap negara lain yang bertindak sewenang-wenang.

“Sudah beberapa kali wilayah laut kita dimasuki secara ilegal oleh nelayan negara lain. Belum lagi kasus ambalat. Karena pemerintah RI lemah maka kasus itu selesai begitu saja,” kata Mul’am yang juga Ketua Yayasan Pesisir ini.

Proses barter antara para nelayan Malaysia yang ditangkap petugas Indonesia dengan pegawai DKP, dikatakan, merupakan bentuk lemahnya pemerintah RI. Jika pegawai DKP ditangkap pemerintah Malaysia itu wajar diselesaikan secara diplomasi.  “Tetapi nelayan asing yang ditangkap di perairan Indonesia itu wajib diproses secara hukum seperti halnya jika terjadi penangkapan terhadap kapal dan nelayan Thailand yang mencuri ikan di perairan Indonesia,” ujar Mul’am.

SAMBAS -- Masyarakat yang ada di perbatasan dengan Malaysia mulai cemas. Menurut Budayawan Kalbar, Mul"am Husairi, kecemasan dan ketakutan mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News