Warga Syiah Akan Dipindahkan

Untuk Hindari Kultur Balas Dendam

Warga Syiah Akan Dipindahkan
Polisi mengawal korban kerusuhan Sampang, kemarin. Foto: RADAR MADURA
Meski begitu bukan berarti rencana ini akan langsung dijalankan. Soekarwo menunggu kesepakatan dengan pihak-pihak terkait lebih dahulu. Rencananya dalam waktu dekat ia akan melakukan pertemuan dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), organisasi yang mewakili syiah di Indonesia Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), tokoh agama dari NU dan Muhammadiyah baik strutural maupun kultural, masyarakat dan berbagai elemen lainnya.

Sebab  untuk masalah agama Pemprov memang tidak bisa ikut campur secara langsung. Terlebih kedua belah pihak mengatasnamakan agama. Untuk menyelesaikannya sulit karena masing-masing menawarkan surga. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan ada solusi yang terbaik. "Saya tadi pagi ditelepon Presiden menanyakan kronologis dan solusi sekarang dan kedepan seperti apa," tegasnya.

Soekarwo menjelaskan bahwa berdasarkan paparan dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), syiah juga termasuk agama Islam. Meski begitu, ia meminta agar warga syiah tidak menggunakan syiar yang menyinggung kelompok lainnya. Misalnya dengan menyebutkan bahwa sahabat Rasulullah  hanya Ali bin Abi Thalib. Local wisdom seperti itu harus benar-benar diperhatikan.

Sampai kemarin, terang Soekarwo, sudah ada 8 orang yang ditangkap. Tujuh orang ditangkap pagi dan satu orang menjelang siang. Senjata dari 8 orang ini juga dilucuti untuk mencegah konflik lebih lanjut. Selain itu masih ada 400 personil polisi dan 100 TNI yang diturunkan untuk melakukan pendekatan.

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo tidak ingin kerusuhan antara warga syiah dan non syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News