Warga Syiah Akan Dipindahkan

Untuk Hindari Kultur Balas Dendam

Warga Syiah Akan Dipindahkan
Polisi mengawal korban kerusuhan Sampang, kemarin. Foto: RADAR MADURA
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo tidak ingin kerusuhan antara warga syiah dan non syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang Jawa Timur terulang lagi. Pemprov Jatim bakal membuat berbagai rencana untuk mengantisipasi kerusuhan susulan. Salah satunya adalah memindahkan warga syiah yang menjadi minoritas di sana.

"Bukan relokasi. Kalau relokasi kan kesannya bedhol desa, persepsinya tidak melindungi. Ini dipindahkan tapi dilindungi," ujar Soekarwo. "Kami ingin menyelamatkan yang kecil ini ke tempat yang layak," tambahnya.

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini menjelaskan bahwa pemindahan tersebut bukan bermaksud untuk mengucilkan ataupun mengeksklusifkan. Tapi untuk memberikan keadilan. Namun keadilan tersebut harus dilihat dari kultur di wilayah tersebut. Jika warga syiah ini tidak dipindahkan,  kemungkinan bentrok masih tinggi. Ini dikarenakan kedua belah pihak yang bertikai sama-sama keras.

Bukan hanya itu, kultur di daerah Sampang umumnya jika satu orang keluarga dibunuh maka anaknya akan mengingat-ingat siapa yang membunuh keluarganya tersebut. Nantinya si anak akan membalas kematian keluarganya. Kultur seperti ini jamak terjadi dan ini yang ingin dihindari oleh Pemprov Jatim. Maka dari itu jika warga syiah yang menjadi minoritas ini dibiarkan di tempat tersebut tidak menutup kemungkinan kejadian serupa bakal terulang dan tak akan pernah selesai.

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo tidak ingin kerusuhan antara warga syiah dan non syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News