SBY: Intelijen Lemah

Tidak Mampu Antisipasi Bentrokan di Sampang

SBY: Intelijen Lemah
SBY: Intelijen Lemah
JAKARTA - Insiden berdarah di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu lalu (26/8) menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk membahas masalah tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menggelar rapat terbatas di Jakarta kemarin.

Selain dihadiri Wapres Boediono dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, rapat itu diikuti Mendagri Gamawan Fauzi, Menag Suryadharma Ali, Menkum HAM Amir Syamsuddin, Jaksa Agung Basrief Arief, Kapolri Timur Pradopo, dan Panglima TNI Agus Suhartono.

SBY mengatakan, ada yang belum optimal dalam penanganan masalah di Sampang. Terlebih, itu bukan kejadian yang pertama. Insiden seperti itu juga terjadi pada Desember 2011.

SBY menyebut kerja intelijen lokal, baik intelijen kepolisian maupun intelijen komando teritorial TNI. Begitu juga peran pemerintah daerah. "Mestinya, kalau intelijen itu bekerja dengan benar dan baik, akan lebih bisa diantisipasi. Dideteksi keganjilan yang ada di wilayah itu," urainya.

JAKARTA - Insiden berdarah di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu lalu (26/8) menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk membahas masalah tersebut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News