Warga Tak Ada yang Berani, Iptu Andi Suwarno Maju, Istrinya Takut

Masker juga rangkap tiga. “Semula tidak punya sarung tangan. Kemudian saya meminta tetangga yang merupakan petugas Puskemas. Selain itu, menggunakan semprotan buat burung yang saya isi disinfektan,” kata Andi.
Andi menyadari tindakannya mengundang risiko kepada dirinya sendiri.
Namun, dengan keyakinan membantu orang, Andi dengan telaten memandikan jenazah tersebut.
“Secara aturan memang tidak boleh dimandikan, tetapi Mudin-nya minta untuk dimandikan, ya saya mandikan,” katanya.
Setelah melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19, dirinya tidak langsung pulang ke rumah.
Namun, menjalani karantina atau isolasi di rumah kosong.
Baju dan segala perlengkapan yang dipakai saat pemulasaraan jenazah Covid-19 itu, langsung direndam dengan detergen.
"Saya juga baru kali ini melakukan hal itu," ujarnya.
Awalnya Iptu Andi Suwarno sempat beradu argumen dengan istri. Istrinya takut suaminya kenapa-kenapa.
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Aksi May Day di Kantor Gubernur Jateng Berujung Ricuh, Sejumlah Provokator Diamankan
- May Day 2025: Ribuan Polisi Tanpa Senjata Mengawal Aksi Buruh di Semarang
- Korban Penusukan Brutal di Semarang Bernama Pak Harto, Begini Kondisinya
- Ratusan Gangster Konvoi Blokir Jalan & Kacaukan Semarang
- Jelang Ramadan, Puluhan Orang ini Pesta Miras di Belakang Balai Kota Semarang