Warga Tenggelamkan Kerbau Ke Laut, Nih Tujuannya

Warga Tenggelamkan Kerbau Ke Laut, Nih Tujuannya
PAKELEM: Salah satu hewan kerbau yang ditenggelamkan saat prosesi upacara Segara Kertih di pantai ujung utara Taman Siwa Gilimanuk, Jumat (15/3). Foto: Anom Suardana/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, DENPASAR - Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali bersama ratusan umat warga dan pemerintah, Jumat (15/3) menggelar upacara Segara Kertih dan Wana Kertih.

Upacara yang bertujuan untuk memohon keselamatan dunia itu digelar Jumat (15/3) di pantai ujung utara Taman Siwa Gilimanuk.

Paiketan Pemangku Tirta Yatra Bhaga Pawana Shanti Bali, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra mengatakan upacara atau pecaruan dengan tingkat Nawa Gempang itu dipuput oleh lima Sulinggih.

BACA JUGA: Daging Kerbau Impor dari India Lebih Murah

“Upacara Segara Kertih dan Wana Kertih ini memang kami laksanakan di ujung barat Pulau Bali yang posisinya berbatasan dengan laut dan juga hutan,” ujar Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group), kemarin.

Lebih lanjut, Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra menambahkan upacara Segara Kertih dan Wana Kertih itu juga digelar sebagai tindak lanjut dari terjadinya banyak febomena dan musibah alam baik yang terjadi laut maupun di pegunungan.

“Sesuai dengan lontar Roga Senggara Bumi ketika kita sudah melihat, memperhatikan dan merasakan, bencana alam dan gejolak bumi, pertengkaran yang tidak pernah berhenti, saudara kita yang tinggal di gunung maupun pinggir laut tertimpa bencana tsunami, puting beliung, tanah longsor maka kita-kita berupaya berbuat, memohon kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa supaya bencana itu bisa diminumalisir, paling tidak kita mohon tidak ada bencana lagi,” ungkapnya.

Upacara yang diisi dengan pementasan tari barus, topeng sudajarya dan wayang lemah, serta menenggelamkan sejumlah hewan persembahan untuk pekelem (Kerbau, kambing hitam, angsa dan bebek serta ayam) ke laut, maka pihaknya berharap, masyarakat khususnya di Bali dan seluruh Tanah Air bisa hidup tenteram, damai dan terbebas dari bencana atau masalah.(rb/nom/pra/mus/JPR)


Gusti Mangku Gede Ngurah Mendra menambahkan upacara Segara Kertih dan Wana Kertih itu juga digelar sebagai tindak lanjut dari terjadinya banyak febomena dan musibah alam baik yang terjadi laut maupun di pegunungan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News