Warung Anti Lapar, Enggak Ada Kasir, Tak Membayar Tidak Apa-Apa

Warung Anti Lapar, Enggak Ada Kasir, Tak Membayar Tidak Apa-Apa
Pengunjung mengambil nasi di Warung Anti Lapar di Jalan Industri, Gatep, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Foto: ROJAI/LOMBOK POST

Para pengunjung yang mau makan bisa mengambil nasi dan lauk sesukanya.

Menu yang disajikan bervariasi setiap harinya. Menu dituliskan di depan warung. Daftar makanan atau minuman spesial disiapkan setiap Jumat.

"Kalau Jumat kami siapkan nasi kebuli," ucap perempuan berdarah Medan ini.

Adapun menu tiap hari seperti ikan, telur, ayam goreng, kerupuk, dan sambal.

Dalam sehari dia memasak nasi 10 kg. "Namun, saat pandemi ini kami masak nasi paling banyak tujuh kilo," katanya.

Tak hanya makanan, dia juga menyiapkan aneka minuman seperti teh, kopi, dan es jeruk bagi pengunjung.

"Kalau enggak memesan, kami juga tidak menyiapkan. Hanya air putih saja,” ucapnya.

Maya kembali membuka warung ini sejak pekan lalu setelah sempat tutup mengikuti aturan PPKM Level 4.

Maya, pemilik Warung Anti Lapar itu mengaku menyumbangkan hasil usahanya untuk yatim dan fakir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News