Wasekjen DPP PKS Tuding Golkar Tak Konsisten

Dalam Dialog Wakil Empat Parpol

Wasekjen DPP PKS Tuding Golkar Tak Konsisten
Wasekjen DPP PKS Tuding Golkar Tak Konsisten
"Dengan begitu, maka koalisi yang terjadi juga berwajah parlemen. Dan Golkar akan menerima hasil pemilu ini, meski dengan catatan," tutur Ketua Fraksi Golkar di DPR RI ini.

Sementara itu, Ketua DPP PD Anas Urbaningrum menjelaskan bahwa Demokrat sejak awal menjalankan politik terbuka bagi parpol manapun untuk berkoalisi, tidak terkecuali bagi partai oposisi seperti PDIP, (asal) diperkokoh dengan mandat rakyat. Sehingga katanya, jika SBY terpilih kembali, hal itu bisa makin baik untuk membangun pemerintahan yang stabil, efektif dan produktif.

"Namun tentang kepastian dengan siapa cawapres SBY, akan ditetapkan melalui Rapimnas Demokrat pada 25-26 April mendatang. Rapimnas sekaligus akan mendeklarasikan bahwa Capres Demokrat adalah SBY. Tapi, kalau pada tanggal itu sudah ada cawapresnya, juga akan diumumkan sekalian," tutur Anas.

Pengecualian saat ini, menurut Anas pula, barangkali adalah dengan PDIP dan Gerindra. Pasalnya kedua partai tersebut sudah menegaskan tak mau berkoalisi dengan Demokrat. PDIP dipastikan akan maju sendiri bersama Megawati Soekarnoputri. Demikian pula Gerindra yang akan mengusung Prabowo Subiyanto sebagai capres. Sedangkan dengan partai yang lain seperti Golkar, PPP, PAN dan lain-lain, Demokrat masih terbuka untuk berkoalisi.

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fachry Hamzah, menuding Partai Golkar tidak konsisten. "Dulu JK dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News