Wasit Oh Wasit...

Wasit Oh Wasit...
Wasit Oh Wasit...

Pemain, pelatih, dan offisial Arema sendiri sempat tertahan di lapangan sekitar 20 menit. Kurnia Meiga yang jadi sasaran ejekan penonton sejak awal pertandingan menjadi pemain paling terakhir masuk ke ruang ganti. Dia dikawal ketat oleh polisi bertameng dan diiringin lemparan botol dari penonton di tribun barat.

"Anda semua lihat apa yang terjadi di lapangan. Berkali-kali mungkin ratusan pelanggaran terjadi kepada kami, tapi wasit tak tegas mengubrisnya," teriak Osas Saha di tengah lapangan, seusai laga, seperti dilansir dari Padang Ekspres, Rabu (29/10).

Sementara itu, dalam sesi jumpa pers, manajemen Semen Padang FC Asdian, menduga ada konspirasi dalam laga tersebut. "Di laga sepenting ini, kenapa wasit tua yang ditugasi. Beberapa kali, wasit pun bingung mengambil keputusan. Jelas ini sangat mengecewakan. Laga ini laga yang bagus, tapi dikotori oleh kepemimpinan wasit," tuturnya.

Terhadap kericuhan yang terjadi, Asdian meminta PSSI melihatnya dengan jernih. Apalagi, Ketua Komisi Disilpin (Komdis) Hinca Panjaitan, Presiden Direktur PT Liga Indonesia Syahril Taher, dan inspektur wasit Jimmy Napitupulu menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. 

"PSSI harus mencari apa yang jadi akar masalah sehingga kericuhan terjadi. Kami sendiri akan melakukan protes atas kepemimpinan wasit yang sering merugikan kami di laga tadi," ucapnya. (cip)

PADANG - Kericuhan kembali mewarnai sepakbola nasional. Kali ini terjadi dalam laga pamungkas delapan besar Grup 1 Indonesia Super League (ISL) 2014,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News