Waspada Penipuan Iklan Menggunakan Teknologi AI, Industri Game Online jadi Sasaran
jpnn.com, JAKARTA - Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak hanya mempermudah pengguna melakukkan pemasaran, tetapi juga menjadi perisai untuk melindungi perlindungan merek terhadap penipu digital.
Namun, ada beberapa tantangan yang terkait dengan mekanisme deteksi penipuan di Adtech yang harus dilawan oleh pemasar.
Country Head - Xapads Media Edo Fernando mengatakan, salah satu tantangan utama dalam penerapan teknologi AI adalah regulasi.
Sebab, pengembangan dan penerapannya tidak diatur oleh etika yang bisa merugikan masyarakat.
Hal ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan informasi hoaks yang bertujuan untuk menghasut masyarakat.
"Tantangan terkait lainnya adalah Privasi Data yang memerlukan dukungan peraturan untuk menggunakan data sambil menjaga privasi," ungkap dia dalam siaran persnya, Sabtu (11/3).
Dia menjelaskan kurangnya dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI.
Dia mengatakan Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi teknologi AI yang dikembangkan oleh negara lain.
Country Head - Xapads Media Edo Fernando mengatakan, industri yang sering menjadi sasaran penipuan antara lain e-commerce, dan game online
- 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce
- Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas
- Ekonom Sarankan Garansi Pengembalian Produk di Marketplace Dikaji Ulang
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok
- Fitur Sosial Media di E-Commerce Apakah Melanggar Permendag 31?
- Prioritaskan Kepuasan Pelanggan, Kara Raih ICSAA 2024