Waspadai Kemungkinan Teroris Ledakkan Bom Jarak Jauh pada 22 Mei
Untuk ring keempat di sepanjang jalan menuju KPU. Dedi menjelaskan, pola pengamanan berlipat ini memang ditujuan mengantisipasi kemungkinan aksi teror. ”Kami telah persiapkan semuanya,” paparnya.
Menurutnya, pengamanan terhadap pengumuman hasil pemilu bukan hanya saat 22 Mei, namun rangkaian penangkapan terhadap terduga teroris juga salah satu caranya. ”Karena memang mereka memantau itu,” jelasnya.
BACA JUGA: FPI Akan Kerahkan Ribuan Pengacara, Begini Respons Brigjen Dedi
Kelompok JAD Bekasi ini memang secara khusus ingin beraksi menggunakan momentum people power atau aksi unjuk rasa pemilu. Maka, sangat mungkin anggotanya yang masih berkeliaran dengan jumlah belasan itu memonitor keadaan. ”Kelompok ini karakternya begitu,” urainya.
Sebelumnya, masih ada peluang anggota kelompok tersebut memiliki kemampuan merakit bom atau malah lebih ngeri lagi, masih membawa bom hasil rakitan EY. Bom rakitan milik EY itu bisa dipicu dengan jarak jauh melalui jaringan wifi. (idr)
Kendati kelompok JAD terungkap dengan tertangkapnya terduga teroris EY dan YM, namun pengamanan pengumuman hasil Pemilu pada 22 Mei tetap ketat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia
- Rusia Memasukkan Garry Kasparov ke Dalam Daftar Teroris