Wawancara SKB Tes CPNS Berpotensi jadi Celah Kecurangan

Wawancara SKB Tes CPNS Berpotensi jadi Celah Kecurangan
Komisioner Ombudsman RI, Laode Ida. Foto: Dok. JPNN.com

Dalam pengalaman sebelum-sebelumnya, kata Laode, pelimpahan data tidak diawasi. Karena itu, data tersebut rawan dimanipulasi pejabat-pejabat di daerah yang ingin menyalahgunakan kekuasaannya untuk jual beli jabatan.

Celah lain adalah saat pelaksanaan SKB. Menurut Laode, pelaksanaan SKB harus terukur. Kalau bisa, menurut dia, wawancara tidak perlu digunakan. Sebab, itu rawan menimbulkan subjektivitas si pewawancara. ”Ini juga biasanya terjadi permainan dan kecurangan saat bertemu wawancara ini,” kata Laode.

Sejauh ini kecurangan berupa manipulasi data baru terdeteksi terjadi di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Namun, menurut Laode, itu baru temuan awal. Diperkirakan masih ada daerah lain yang terindikasi serupa.

Sementara itu, Kepala Biro Humas BKN M. Ridwan mengatakan bahwa BKN telah merespons satu per satu pengaduan yang diajukan para pelamar sesuai kewenangan BKN. Namun, jika terkait instansi pengguna, yang berwenang adalah instansi pengguna.

Sementara itu, untuk kasus Muna, Ridwan meyakinkan bahwa tidak ada nama peserta SKB yang tidak terdaftar di server BKN.

”Jika peserta SKB tak terdaftar di server BKN, tak akan bisa masuk ruang seleksi. Tak lolos seleksi administrasi pun tak akan bisa ikut SKD,” tegas Ridwan. (tau/c10/agm)


Ombudsman RI menilai, wawancara dalam SKB tes CPNS 2018 membuka peluang terjadinya permainan atau kecurangan.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News