Wayan Koster Beber 5 Alasan Produksi Arak Gula di Karangasem Harus Ditutup

Wayan Koster Beber 5 Alasan Produksi Arak Gula di Karangasem Harus Ditutup
Gubernur Bali I Wayan Koster. Foto: Ricardo/JPNN.com

Salah satunya, kata dia, minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali yang dikenal dengan nama arak Bali.

Menurutnya, potensi arak sangat besar di Kabupaten Karangasem. 

Sebab, didukung oleh petani arak di Kabupaten Karangasem yang berjumlah 1.798 orang. 

Jumlah itu tersebar di enam Kecamatan dengan memanfaatkan bahan baku lokal seperti nira (aren/jaka, kelapa, mete dan rontal-red).

Dalam upaya pengimplementasian Pergub 1 Tahun 2020, Pemkab Karangasem melalui Tim Terpadu Kabupaten bersinergi dengan Tim Terpadu Provinsi telah melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap keberadaan minuman fermentasi dan/atau destilasi khas Bali yang menggunakan bahan baku di luar ketentuan pada peraturan tersebut.

"Kami sudah berkali-kali memarahi, namun tetap saja mereka memproduksi. Saya sempat berpikir apakah boleh Dinas Perhubungan dan Satpol PP kami minta bertugas menjaga di pintu ke luar menuju kabupaten/kota di Bali dan kami setop kendaraan yang membawa jeriken arak berbahan baku gula ini?" ujarnya. (antara/jpnn)

Gubernur Bali Wayan Koster membeber lima alasan mengapa produksi arak gula di Karangasem harus ditutup. 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News