Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta
Sekali Tampil, Bayaran Tertinggi Pemain Rp 35 Ribu
Rabu, 01 Juni 2011 – 08:08 WIB

Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta
Meski begitu, kata Yudi, para pemain top yang punya nama besar di luar tidak akan melupakan kelompoknya. Meski namanya tenar di luar, mereka akan kembali ke kandangnya untuk bermain wayang orang setiap malam minggu. "Kami sangat mencintai kelompok ini," ucapnya.
Menurut Yudi, regenerasi Wayang Orang Bharata hanya berasal dari anak-anak para pemain senior. Kini banyak awak Wayang Orang Bharata yang menularkan ilmu kepada anaknya masing-masing. "Kami hampir tidak pernah membuka pendaftaran," ucap pria 41 tahun itu.
Meski begitu, kata Yudi, dirinya dan rekan-rekannya yang lain sama sekali tidak pernah memaksakan anaknya untuk menjadi pemain wayang. Menurut dia, kecintaan anak-anak terhadap wayang karena sang junior kerap diajak untuk melihat pertunjukan para orang tua. "Saat pertunjukan, anak-anak kami lihat dari pinggir panggung. Mungkin dari situ mereka cinta wayang orang," ucapnya.
Pembinaan yang dilakukan kelompok Wayang Orang Bharat sangat serius. Buktinya, Tunas Bharata yang merupakan kelompok anak-anak pemain Wayang Orang Bharata akan menggelar pertunjukan wayang orang dengan lakon Petruk Dadi Ratu di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada pertengan bulan ini.
Ketika banyak kelompok kesenian wayang orang bertumbangan karena tergerus zaman, di Jakarta ternyata masih ada yang eksis. Namanya Paguyuban Wayang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu