WBP Lapas Tangerang Dibina untuk Mengelola Industri Garmen

WBP Lapas Tangerang Dibina untuk Mengelola Industri Garmen
Para warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas I Tangerang yang terlibat dalam produksi garmen. Foto: Kemenkumham

jpnn.com, TANGERANG - Para warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Tangerang punya kegiatan produktif untuk menjalani masa hukuman. Sejak Agustus 2016, WBP di Lapas Kelas I Tangerang terlibat dalam industri garmen.

Kepala Lapas Kelas I Tangerang R Andhika Dwi Prasetya mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengembangan industri garmen di lapas yang dipimpinnya. Menurutnya, program pembinaan industri garmen sangat bermanfaat bagi WBP.

“Para WBP fokus pada pembuatan kemeja pria dengan kualitas ekspor. Mereka dilatih cara mengenal jenis kain, jenis benang, jenis jarum dan cara mengoperasikan mesin,” ucap Andhika, Rabu (6/9).

Lebih lanjut Andhika menjelaskan, ada WBP yang berkontribusi dalam mengembangkan pembinaan industri garmen di Lapas Kelas I Tangerang. WBP itu memang pernah berkecimpung dalam industri pakaian jadi.

“Kami melihat kebutuhan akan industri fashion yang sangat menjanjikan sehingga memproduksi pakaian kemeja fesyen untuk pria dewasa. Walau banyak tantangan dan persaingan, kami berencana memproduksi seragam kantor atau instansi terkait dan tentunya memproduksi pakaian WBP,” urai Andhika.

Pengembangan industri garmen di Lapas Kelas I Tangerang juga tak lepas dari peran pihak swasta yang menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan WBP. Ada PT High Apparel Indonesia yang menyediakan mesin high speed single needle, high speed double needle, Kansai Special, double needle chain stitch, overlock 5 thread dan interlock 2 needle chain stitch.

Maka dengan sumber daya  yang menunjang, pembinaan terhadap WBP di Lapas Kelas I Tangerang diharapkan berjalan  efektif dan produktif. Andhika juga mengharapkan program itu melahirkan WBP yang memiliki skill dalam bidang industri garmen sehingga siap untuk dipakai dalam dunia kerja.

Lapas Tangerang pun sangat serius dalam mengembangkan program pembinaan industri garmen bagi para WBP. Keseriusan itu terlihat dari makin luasnya area di Lapas Tangerang yang disediakan untuk pengelolaan industri garmen.

Kapasitas produksi para nali di Lapas Kelas I Tangerang dalam industri garmen sudah mencapai 4.000 potong. Targetnya bisa mencapai 15.000 potong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News