Weleh-Weleh, Bisnis "Ayam Kampus" Sekali Boking Rp2 Juta Terbongkar

Weleh-Weleh, Bisnis "Ayam Kampus" Sekali Boking Rp2 Juta Terbongkar
Wadir Reskrim Poldasu AKBP Enggar Parianom (kanan) saat gelar kasus di Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (29/7). Foto: DANIL SIREGAR/RPG/JPNN

Karena memerlukan biaya untuk dapat menyelesaikan kuliahnya yang juga menjadi permintaan terakhir orangtuanya sebelum meninggal dunia, diakui perempuan asal Pekanbaru, kalau dirinya rela menjadi PSK. 

Berbeda dengan SS dan Tika, alasan Sari menjadi PSK karena dirinya bingung untuk biaya kehamilannya yang sudah berusia 4 bulan. Perempuan berusia 22 tahun itu, mengaku ditinggal lelaki yang sudah memperkosanya beberapa bulan lalu. Sementara Mia dan Mayli, hanya diam saat ditanyai. 

Dengan alasan keterpaksaan menjadi PSK itu pula, diakui ketiga perempuan itu kalau mereka memasang tarif relatif tinggi untuk mendapat pelayanan mereka. Ketiganya mengaku mematok harga Rp2 juta. Dari harga itu, ketiganya mengaku kalau mereka memberi fee 25 persen pada mucikari atau orang yang telah memberi mereka pelanggan.

Mereka mengaku memanfaatkan teknologi dalam melakoni pekerjaan mereka sebagai PSK. Diakui ketiganya, mereka akan dihubungi mucikari via telepon, bila ada orang yang ingin menggunakan jasa pelayanan mereka. Selanjutnya, melalui BlackBerry Messenger (BBM) mereka akan mengirimkan foto mereka pada mucikari yang menghubungi mereka via telepon.

Kasubdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu menyebut penangkapan terhadap Bona pihaknya melakukan peryamaran, hingga terjalin komunikasi aktif dengan Bona dan memesan PSK, lalu Bona membawakan lima PSK.(ain/mng)

MEDAN - Ditreskrimum Polda Sumut berhasil membongkar sindikat prostitusi mahasiswi yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di sebuah hotel berbintang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News