WHO Ajak Dunia Mengurangi Konsumsi Garam

WHO Ajak Dunia Mengurangi Konsumsi Garam
WHO. Ilustrasi Foto: Reuters

Lebih banyak bukti muncul yang mendokumentasikan hubungan antara asupan natrium yang tinggi dan peningkatan risiko kondisi kesehatan lainnya seperti kanker lambung, obesitas, osteoporosis, dan penyakit ginjal.

Menerapkan kebijakan pengurangan natrium yang sangat hemat biaya dapat menyelamatkan sekitar 7 juta nyawa secara global pada tahun 2030, kata laporan WHO.

Kebijakan tersebut dapat mempermudah jalan pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu penurunan angka kematian akibat penyakit tidak menular.

Namun, saat ini, hanya sembilan negara yakni Brazil, Chile, Republik Ceko, Lithuania, Malaysia, Meksiko, Arab Saudi, Spanyol, dan Uruguay yang memiliki paket kebijakan komprehensif yang direkomendasikan untuk mengurangi asupan natrium.

"WHO menyerukan kepada semua negara untuk menerapkan 'Best Buys' untuk pengurangan natrium, dan kepada produsen untuk menerapkan tolok ukur WHO untuk kandungan natrium dalam makanan," kata Tedros dalam sebuah pernyataan.

Pendekatan komprehensif untuk pengurangan natrium mencakup kebijakan wajib dan intervensi “pembelian terbaik” WHO terkait natrium, yang secara signifikan berkontribusi untuk mencegah penyakit tidak menular.

Lebih lanjut, WHO menyerukan komunitas global untuk mengurangi garam dalam makanan, di antaranya dengan memformulasi ulang makanan agar mengandung lebih sedikit garam dan menetapkan target natrium dalam makanan.

Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah menetapkan kebijakan pengadaan pangan publik untuk membatasi garam atau makanan kaya natrium di lembaga publik seperti rumah sakit, sekolah, tempat kerja, dan panti jompo.

WHO menyerukan kepada semua negara agar bertindak menurunkan konsumsi garam masyarakat

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News