WHO Peringatkan Risiko Varian Omicron Akan Membuat Penularan COVID-19 Bertambah

WHO Peringatkan Risiko Varian Omicron Akan Membuat Penularan COVID-19 Bertambah
President Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa meminta negara-negara membatalkan keputusan melarang kedatangan warga yang terbang dari sejumlah negara Afrika. (AP Photo: Themba Hadebe)

Meski muncul kekhawatiran secara global, para ilmuwan mengatakan masih belum jelas apakah memang benar Omicron lebih berbahaya dengan varian virus corona lainnya.

Israel juga sudah melarang masuknya warga asing dan Maroko mengatakan akan menghentikan penerbangan internasional selama dua minggu.

Belum ada data Omicron lebih ganas

Sementara itu, Dr Francis Collins, direktur Institut Kesehatan Nasional di Amerika Serikat mengatakan belum ada data yang menunjukkan varian Omicron ini menyebabkan gejala lebih serius dibandingkan varian sebelumnya.

"Menurut saya memang lebih cepat menular melihat betapa cepatnya virus ini menular di berbagai distrik di Afrika Selatan. Memang memiliki pertanda cepat menyebar dari orang ke orang lainnya,” katanya.

Dr Collins mendukung pendapat para pakar kesehatan lainnya yang mengatakan dengan munculnya varian Omicron, warga harus tetap melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu vaksinasi, suntikan 'booster' dan penggunaan masker.

Menurut pakar masalah penyakit menular Amerika Serikat Dr Anthony Fauci diperlukan waktu dua pekan untuk memiliki data lebih pasti keseluruhan mengenai varian Omicron.

Salah satu perbatasan darat paling sibuk sekarang dibuka

Sementara itu warga Malaysia yang bekerja di Singapura bisa kembali bertemu dengan sanak keluarga mereka setelah dibukanya kembali perbatasan antar kedua negara yang sebelumnya ditutup hampir selama dua tahun.

Singapura dan Malaysia dihubungkan dengan jembatan yang disebut 'Causeway Bridge' di dekat negara bagian Johor Bahru, salah satu jalan tersibuk di dunia.

Presiden Afrika Selatan minta negara-negara lain untuk membatalkan keputusan yang melarang kedatangan orang yang terbang dari sejumlah negara-negara Afrika

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News