WN Tiongkok Masuk Indonesia, Syarief Hasan: Kontraproduktif dengan Kebijakan Pemutusan Covid-19

WN Tiongkok Masuk Indonesia, Syarief Hasan: Kontraproduktif dengan Kebijakan Pemutusan Covid-19
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengomentari soal UU Cipta Kerja. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menyayangkan kebijakan pemerintah soal kedatangan 153 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (24/1) lalu.

Politikus senior Partai Demokrat itu mengkritik keras langkah Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa 153 WNA asal Tiongkok masuk ke dalam kelompok yang dikecualikan dengan berbagai alasan-alasan pembenaran di masa pelarangan warga luar negeri ke tanah air.

Syarief menilai kebijakan tersebut kontraprodukif dengan agenda pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Pengecualian ini sangat tidak adil dan tidak menunjukkan ketegasan pemerintah dalam memutus Covid-19," ungkap Syarief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/1).
Syarief menilai kebijakan pemerintah yang melakukan pelarangan keluar masuk Indonesia bagi WNA sebenarnya sudah baik.

Namun, ia menyayangkan kebijakan itu harus dicederai dengan masuknya 153 WNA asal Tiongkok di masa pelarangan dilakukan.

"Kebijakan ini sudah baik namun diciderai dengan masuknya WNA asal China tersebut yang merupakan negara episentrum awal Covid-19," kata Syarief.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyebut, seharusnya WNA asal Tiongkok itu tidak boleh masuk ke Indonesia selama diberlakukannya pelarangan WNA yang diumumkanMenko Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.

"Kita tidak bisa memastikan bahwa WNA tersebut betul-betul tidak menjadi klaster baru Covid-19 di Indonesia," ungkapnya.

Syarief Hasan mengkritik keras pemerintah membolehkan 153 WNA asal Tiongkok masuk Indonesia dengan berbagai alasan. Pemerintah harus lebih peka dengan kondisi hari ini. Menerima WNA berarti membuka keran untuk penyebaran kasus Covid-19 kembali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News