WNI di Yaman dan Suriah Diminta Pulang
Setelah Dua Pelajar Terkena Roket
Jumat, 02 Desember 2011 – 06:23 WIB

WNI di Yaman dan Suriah Diminta Pulang
JAKARTA - Pemerintah memberikan warning (peringatan) untuk warga negara Indonesia yang berada di Yaman dan Suriah agar kembali ke tanah air. Langkah itu menyusul tewasnya dua pelajar asal Indonesia di Yaman akibat terkena hantaman roket.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengungkapkan, warning diberikan sekaligus karena situasi dalam negeri dua negara tersebut. "Keadaan di Yaman dan Suriah sesuatu yang berkembang dengan penuh ketidakpastian," kata Marty usai mengikuti kunjungan Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff di Istana Merdeka, kemarin (1/12).
Baca Juga:
Sama saat peristiwa yang terjadi di Mesir, lanjut dia, WNI di Yaman dan Suriah diminta selalu berkomunikasi dengan KBRI untuk memastikan bahwa mereka aman atau mendapat perlindungan. Bahkan, atas instruksi presiden, dubes RI di Damaskus, Suriah, sudah dipanggil untuk melakukan konsultasi. "Ini sebagai wujud keprihatinan kita atas apa yang terjadi di Suriah," terang Marty.
Menurutnya, jatuhnya pelajar Indonesia sebagai korban tewas di Yaman membuat pemerintah menganjurkan WNI untuk pulang. "Kami akan memberikan bantuan," katanya. Meski begitu, lanjut Marty, pemulangannya dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kondisi terkini.
JAKARTA - Pemerintah memberikan warning (peringatan) untuk warga negara Indonesia yang berada di Yaman dan Suriah agar kembali ke tanah air. Langkah
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit